Penyalahgunaan narkoba (Narkotika dan Obat Berbahaya) menjadi masalah besar bagi seluruh dunia, termasuk Indonesia. Salah satu jenis narkoba yang paling banyak dikonsumsi selain ganja adalah kokain. Namun apakah kalian tahu efek berbahaya dari kokain ini? Mari kita bahas.

Efek Berbahaya Dari Kokain

Kokain adalah obat stimulan kuat yang terbuat dari tanaman Erythroxylon coca dan sangat adiktif. Tanaman ini banyak tumbuh di Amerika Selatan seperti Peru, Bolivia, dan Colombia. Selama berabad-abad lamanya masyarakat setempat menggunakan tanaman ini untuk mengatasi penyakit, ritual keagamaan dan penambah stamina.

Efek stimulan yang ditimbulkan kokain dapat memengaruhi otak untuk melepaskan dopamin, yaitu hormon yang bisa memunculkan rasa senang dan gembira. sbobet88 Itulah sebabnya narkoba ini sering digunakan oleh orang-orang yang sedang depresi untuk memperbaiki suasana hatinya.

Seperti kebanyakan stimulan, zat satu ini dapat langsung memengaruhi fungsi otak penggunanya. Kecanduan jangka panjang dapat menyebabkan berbagai masalah fisik dan psikologis yang parah. Bahkan, zat satu ini juga bisa menyebabkan kematian.

Sebenarnya tidak hanya di negara-negara Amerika Selatan, Amerika Serikat juga menggunakan kokain sebagai tonik dan ramuan untuk mengobati berbagai macam penyakit pada awal 1900-an. Karena khasiatnya itulah, kokain menjadi senyawa yang sangat populer dan sering digunakan dalam obat-obatan, seperti pelega tenggorokan dan tonik.

Namun sayangnya khasiat kokain sering kali di salahgunakan. Efek jangka pendek dari penggunaan kokain umumnya berupa kegembiraan yang berlebihan (euforia), merasa sangat bertenaga, mudah curiga pada orang lain, nafsu makan berkurang, serta sangat sensitif pada sentuhan dan suara tertentu. Namun, efek tersebut hanya berlangsung sekitar 30 menit hingga 3 jam.

Namun jika kokain digunakan secara rutin, maka lama-kelamaan tubuh akan ketagihan dan menginginkan dosis kokain yang makin banyak jumlahnya. Pada penggunaan jangka panjang, penderitanya bisa mengalami halusinasi suara  atau halusinasi visual. Hal ini menyebabkan pengguna kokain kadang kesulitan untuk membedakan yang mana yang benar-benar merupakan realita.

Jika pecandu sudah overdosis dapat berisiko terjadi kematian mendadak akibat serangan jantung, kejang, henti napas, dan koma. Terutama bagi pecandu yang menggunakan kokain bersamaan dengan minuman beralkohol efek ini bisa semakin cepat terjadi.

Tak hanya overdosis, efek putus obat (withdrawal) akibat kokain juga bisa terjadi jika pengguna menghentikan penggunaan kokain secara mendadak. Gejalanya berupa sulit berkonsentrasi, mudah lelah, tremor, kehilangan gairah seks, nyeri-nyeri otot, depresi, bahkan bisa terpikir ide bunuh diri.

Itulah efek berbahaya dari kokain. Jika kalian, keluarga, atau orang terdekat kalian menderita kencanduan kokain, segera cari bantuan ke dokter atau kunjungi rumah sakit khusus yang memiliki fasilitas rehabilitasi ketergantungan obat. Dengan begitu, penanganan dapat dilakukan secara cepat dan tepat.